Manfaat Perawatan Wajah dengan Chemical Peeling
Chemical peeling merupakan proses pengelupasan kulit dengan larutan kimia dalam bentuk cairan yang dioleskan pada kulit. Akibat dari pembubuhan larutan kimia ini lapisan kulit yang mati akan luruh dan kulit baru yang muda pun terlihat.
Biasanya bahan chemical peeling yang biasa digunakan adalah bahan yang bersifat acid atau asam seperti Alpha Hydroxy Acid (AHA), Trichloroacetic acid (TCA) dan phenol. Acid yang masuk dalam golongan AHA seperti glicolyc acid termasuk jenis peeling yang ringan. Jenis ini sesuai bagi mereka yang ingin kulit wajahnya terlihat cerah tanpa merasakan iritasi seperti memerah drastis atau mengelupas parah. Untuk peeling yang lebih dalam biasanya digunakan TCA dan phenol untuk peeling yang paling intensif.
Penggunaan chemical peeling sangat tergantung kepada kondisi kulit pasien. Tiap masalah pada kulit dibutuhkan jenis peeling yang berbeda atau jenis peeling-nya sama tapi tingkat konsentrasinya berbeda. Hal ini tergantung dari masalah kulit pasien, preferensi dan keahlian dokter terhadap bahan kimia peeling.
Bagi anda yang ingin menghilangkan garis halus di seputar bibir atau sudut mata dan menghilangkan bekas jerawat maka anda bisa gunakan superficial chemical peel. Jenis peeling superficial atau permukaan kulit termasuk jenis peeling ringan karena menggunakan bahan kimia dengan konsentrasi rendah sehingga pengerjaannya pun relatif singkat. Tapi anda harus melakukan maka langkah selanjutnya dengan mengulangi perawatan ini dalam interval waktu tertentu agar hasilnya memuaskan.
Tetapi bagi anda yang kasusnya lebih berat seperti kerut atau luka parut atau scar yang dalam, noda-noda yang disebabkan pigmentasi dan sebagainya bisa anda lakukan medium atau deep peeling dengan TCA maupun phenol. Proses deep peeling memberi efek rasa sakit yang muncul cukup tinggi sehingga saat mengerjakannya anda akan diberi bius atau anestesi dan sesudahnya anda harus mengkonsumsi obat penghilang rasa sakit. Karena dalam deep peeling digunakan larutan kimia dengan konsentrasi tinggi maka waktu pemulihannya jadi lebih lama dibanding jenis superficial atau medium. Tapi hasilnya akan jauh lebih maksimal.
Faktor yang harus dipertimbangkan sebelum memilih jenis peeling adalah kondisi kulit anda dan masalah yang anda hadapi. Sesudahnya usia, riwayat kesehatan pasien dan riwayat kulitnya (apakah termasuk jenis peka, apakah alergi terhadap bahan tertentu, apakah cenderung untuk timbul keloid) juga menjadi bahan pertimbangan sebelum menjalani terapi chemical peeling ini.
Tidak semua bahan peeling akan menimbulkan efek seperti kulit merah atau mengelupas. Semua itu tergantung dari bahan yang digunakan, kadar konsentrasi zat kimia yang dipilih dan lama pembubuhannya. Glycolid acid atau AHA yang digunakan dalam konsentrasi rendah jarang menimbulkan efek kulit merah atau kulit mengelupas meski sedikit mengalami hal tersebut.
Semakin tinggi konsentrasi bahan aktif yang digunakan, semakin tinggi pula efek yang akan dirasakan. Tidak hanya kulit yang merah dan mengelupas, kulit yang berubah warna menjadi cokelat kehitaman, bersisik atau rasa perih dan panas pun bisa terjadi. Tapi ini merupakan bagian dari proses pengelupasan yang wajar, dimana pada akhirnya akan digantikan dengan kulit yang baru.
Memang ada anggapan yang mengatakan sering melakukan peeling akan membuat kulit menjadi tipis sehingga rentan terluka. Karena kulit akan terus mengalami proses peremajaan sehingga tidak mungkin menjadi tipis. Sel-sel kulit akan terus memperbarui diri karena proses peeling akan mempercepat proses regenerasi.
Terlalu sering melakukan chemical peeling lama kelamaan kulit akan menebal atau imun karena kulit terbiasa dengan kombinasi dan kadar dari zat aktif yang digunakan.
